FAS – Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) seringkali dianggap kurang berhasil memotivasi siswa untuk menerapkan nilai-nilai yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, sebuah penelitian terkini yang terbit dalam IJOIS: Indonesian Journal of Islamic Studies mengungkapkan peran vital teknologi dalam merevolusi cara penyampaian PAI. Hal tersebutmenjadikannya lebih relevan dan menarik bagi generasi milenial.
Oga Sugianto dan tim dari Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo melakukan riset studi dan menyoroti bagaimana teknologi bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan telah bertransformasi menjadi sumber belajar yang esensial.
“Teknologi dalam pembelajaran PAI membantu siswa memahami materi yang diajarkan oleh guru,” tulis para peneliti, merujuk pada penggunaan internet untuk komunikasi, aplikasi ruang pertemuan virtual, hingga media audio dan visual.
Di masa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber informasi. Kini, lanskap pendidikan telah berubah drastis dengan kehadiran berbagai perangkat teknologi.
Penetrasi teknologi ini menuntut dunia pendidikan, termasuk PAI, untuk beradaptasi dan memanfaatkannya secara optimal.
Para peneliti menekankan bahwa Islam sendiri adalah agama yang adaptif dan mendorong umatnya untuk dinamis serta menciptakan kemajuan, selama berlandaskan iman dan takwa.
Hal ini didukung oleh hadis Nabi Muhammad SAW, “Kamu lebih mengetahui tentang urusan duniamu,” (HR. Muslim), yang mengisyaratkan fleksibilitas dalam urusan duniawi, termasuk inovasi dalam metode pengajaran.
Dari Kelas Virtual hingga Aplikasi Kekinian
Implementasi teknologi dalam PAI sangat beragam. Studi ini menyebutkan beberapa contoh praktis, seperti:
- Media pembelajaran mandiri melalui pemutaran film edukatif dan CD interaktif yang berisi kuis PAI dalam format permainan.
- Pemanfaatan software komputer sebagai alat bantu pembelajaran, contohnya Computer Assisted Instruction (CAI) yang efektif untuk remedial.
- Penggunaan internet sebagai sumber belajar yang tak terbatas, di mana guru dapat mengarahkan siswa ke materi PAI yang relevan di berbagai situs web.
Tantangan dalam adopsi teknologi ini tentu ada, terutama terkait kesiapan guru dan siswa untuk bertransisi dari metode konvensional.
Beberapa guru, khususnya dari generasi yang lebih tua, mungkin memerlukan waktu lebih untuk menguasai teknologi terbaru.
Namun, penggunaan aplikasi modern seperti Quizizz terbukti mampu mengurangi rasa bosan dalam belajar.
Lebih lanjut, platform video singkat seperti Instagram dan TikTok juga dapat bermanfaat untuk menyampaikan praktik ibadah secara kreatif dan memudahkan pemahaman siswa.
Mencetak Generasi Islami yang Melek Teknologi
Menurut penelitian tersebut, pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran PAI menekankan keterlibatan aktif siswa dalam memperoleh pengetahuan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Harapannya bahwa pemanfaatan teknologi ini dapat “berdampak pada pembentukan keinginan siswa untuk melakukan amalan ibadah dan muamalah”.
Lebih jauh, teknologi dalam pendidikan Islam bertujuan untuk:
- Menginspirasi siswa menjadi kreatif dalam belajar seiring perkembangan IPTEK yang sesuai akidah Islam.
- Melatih keterampilan siswa dalam memanfaatkan produk teknologi untuk kesejahteraan, khususnya bagi umat Islam.
- Memperkuat hubungan antara ilmu agama dan IPTEK.
Kesimpulannya, penggunaan teknologi pendidikan adalah sebuah inovasi krusial untuk mencapai tujuan pendidikan Islam di era industri 4.0.
Hal ini membutuhkan sumber daya manusia, khususnya tenaga pendidik, yang mahir dalam memanfaatkan teknologi agar pembelajaran PAI dapat berjalan efektif, menyenangkan, dan tidak tertinggal oleh pesatnya perkembangan zaman.***
Baca juga [KAJIAN TEORITIK TEORI KONSTRUKSI SOSIAL] |
Artikel ini menyerap informasi dari IJoIS (Indonesian Journal of Islamic Studies) dengan judul “Peran Teknologi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Riset ini ditulis oleh Oga Sugianto dkk. untuk mendapatkan jurnalnya klik link ini. |
Dapatkan informasi menarik hanya di Forum Analisa.
Leave a Reply