FAS – literasi merupakan dasar yang penting dalam proses pendidikan dan perkembangan anak. Artikel ini akan membahas kemampuan literasi anak Indonesia berdasarkan laporan PISA 2022.
Literasi yang mencakup kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi, adalah kunci untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Di Indonesia tingkat kemampuan literasi anak-anak masih menjadi tantangan yang signifikan. Sebagaimana tercermin dalam berbagai laporan dan studi, termasuk laporan terbaru dari Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022.
Secara umum, kemampuan literasi yang rendah dapat berdampak luas pada perkembangan anak. Anak-anak dengan kemampuan literasi yang terbatas cenderung mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran di sekolah.
Lebih jauh lagi, kemampuan literasi yang rendah dapat membatasi peluang anak untuk berkembang secara sosial dan ekonomi. Karena literasi adalah fondasi untuk keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Laporan PISA, yang diterbitkan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), adalah alat ukur internasional yang digunakan untuk menilai kemampuan literasi, matematika, dan sains di berbagai negara.
PISA memberikan gambaran komparatif tentang bagaimana siswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, berprestasi dalam ketiga domain tersebut.
Temuan dari laporan PISA 2022 menunjukkan bahwa kemampuan literasi anak-anak Indonesia masih berada di bawah rata-rata internasional, yang menandakan adanya kebutuhan mendesak untuk memperbaiki kualitas pendidikan literasi di negara ini.
Dengan memahami pentingnya literasi dan dampaknya terhadap perkembangan anak, kita dapat lebih fokus pada upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi di Indonesia.
Hasil Laporan PISA 2022: Peringkat Indonesia
Hasil laporan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-66 dari 81 negara yang berpartisipasi.
Posisi ini meskipun masih tergolong rendah, mencerminkan adanya peningkatan 5-6 posisi dibandingkan dengan tahun 2018.
Peningkatan ini patut mendapat perhatian karena menunjukkan adanya perbaikan dalam kemampuan membaca anak-anak Indonesia.
Beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap peningkatan peringkat Indonesia dalam laporan PISA 2022.
Pertama, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk pelatihan guru dan pembaruan kurikulum. Program-program literasi yang diselenggarakan di berbagai daerah juga memberikan dampak positif terhadap kemampuan membaca dan memahami teks di kalangan siswa.
Kedua, peningkatan akses terhadap teknologi dan internet di berbagai wilayah di Indonesia turut mendukung proses belajar mengajar. Penggunaan teknologi dalam pendidikan memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai sumber belajar yang berkualitas, sehingga memperkaya wawasan mereka.
Selain itu, inisiatif-inisiatif dari sektor swasta dan lembaga non-pemerintah dalam mendukung pendidikan juga berperan penting dalam meningkatkan kemampuan membaca anak Indonesia.
Namun, meskipun ada peningkatan, Indonesia masih perlu bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Singapura, Vietnam, dan Thailand, misalnya, masih menunjukkan hasil yang lebih baik dalam laporan PISA. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, termasuk kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Selain itu, permasalahan infrastruktur pendidikan yang belum merata menjadi salah satu penyebab tingkat kemampuan literasi anak Indonesia yang masih rendah.
Dengan terus mengidentifikasi dan mengatasi hambatan-hambatan ini, diharapkan kemampuan membaca anak-anak Indonesia dapat terus meningkat, sehingga dapat bersaing lebih baik di kancah internasional.
Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.***
ilustrasi mengambil di Pexels
Leave a Reply